Senin, 03 Januari 2011

code HTTP error dan artinya

200 – OK
Permintaan telah berhasil.

301 – Moved Permanently.
Dokumen telah dipindahkan ke URL ini.

302 – Found
Dokumen telah dipindahkan ke URL ini.

303 – See Other
Jawaban untuk permintaan anda berada di URL ini.

304 – Not Modified
Salinan cache akan digunakan.

400 – Bad Request
Browser mengirim permintaan dan server tidak dapat memahami.

401 – Authorization
Membutuhkan autorisasi untuk memasuki URL ini.

403 – Forbidden
Anda tidak memiliki izin untuk mengakses server ini.

404 – Not Found
Dokumen tidak ada.

405 – Method Not Allowed
Metode GET yang diminta tidak diperbolehkan untuk URL

408 – Request Time-out
Server timeout.

410 – Gone
Proses yang diminta tidak lagi tersedia pada server ini dan tidak ada alamat forwarding.

411 – Length Required
Permintaan yang diminta metode GET memerlukan memerlukan Content-length yang valid

412 – Precondition Failed
Prasyarat pada permintaan untuk dievaluasi URL bernilai false.

413 – Request Entity Too Large
Proses yang diminta tidak memperbolehkan permintaan data dengan menggunakan metode GET atau jumlah data yang diberikan pada permintaan melebihi batas kapasitas.

414 – Request-URI Too Large
Panjang URL yang diminta melebihi batas kapasitas untuk server ini

415 – Unsupported Media Type
Permintaan data yang diberikan tidak dalam format yang dapat diterima untuk diproses oleh ini.

500 – Internal Server Error
Server mengalami kesalahan internal atau misconfiguration dan tidak dapat memenuhi permintaan Anda.

501 – Method Not Implemented
Metode GET ke URL tidak didukung

502 – Bad Gateway
Server proxy menerima respon tidak valid dari upstream server.

503 – Service Temporarily Unavailable
Server untuk sementara tidak dapat melayani permintaan anda karena pemeliharaan downtime atau masalah kapasitas .

506 – Variant Also Negotiates
Ini menunjukkan kesalahan konfigurasi.

Masalah VGA Card

Untuk menambah contoh troubleshooting, selain yang sudah di tuliskan kemarin troubleshooting Prosesor, dan juga Casing dan Power Supply, Motherboard, Memori. sekarang berkaitan dengan Troubleshooting VGA Card.

Kasus:
Pada waktu menghidupkan komputer, layar monitor gelap dan hitam.
Solusi:

1.Langkah pertama, cek kabel VGA dan pastikan kabel VGA tersebut sudah masuk ke port VGA yang ada di casing komputer.
2.Cek indikator pada monitor, apakah powernya berjalan dengan normal atau tidak.
3.Coba booting ulang.

Kasus:
Gangguan pada VGA Card/Layar Monitor. Masalah seperti tanda-tanda gangguan yang terjadi pada VGA Card di antaranya adalah:

1. Komputer menjadi macet atau hang ketika digunakan untuk bermain game 3D.
2. Tidak dapat digunakan untuk menjalankan permainan tertentu.
3. Windows tidak bisa digunakan dalam mode normal.
4. Ada titik-titik kecil di layar monitor.

Solusi:

1. Cek kabel VGA yang terhubung ke monitor dan ke casing komputer, apakah sudah menancap dengan benar atau belum, kalau belum masukkan kabel tersebut sesuai dengan kaki-kaki yang tersedia.
2. Cek konektor atau pin yang terdapat pada kabel VGA. Kalau ada yang patah atau putus, segera ganti yang baru.
3. Install kembali atau perbaharui driver dari VGA Card yang dipasang. Untuk mendapatkan driver VGA tersebut, bisa dengan men-download dari situs yang menyediakan driver dari VGA itu.
4. Cobalah untuk mendownload versi terbaru versi terakhir software Direct-X dari situs Microsoft.
5. Kunjungi situs-situs yang menangani berbagai permasalahan tentang permainan atau games.
6. Buka casing komputer, cabut VGA card dari slotnya (PC/AGP) dari motherboard, dan pasang kembali. Apabila pada waktu komputer dihidupkan, layar masih hitam dan belum muncul gambarnya, ganti VGA card dengan yang baru, karena dapat dipastikan VGA card ada mengalami kerusakan.

Kasus:
Pesan kesalahan pada layar monitor. Apakah selalu menemui pesan kesalahan ketika memainkan suatu permainan atau games? Apakah VGA atau animasi tidak berjalan dengan normal? Atau layar berkedip secara terus menerus?
Solusi:

1.Klik menu Start >> pilih Help and Support. Di bawah perintah Pick a Help Topic, pilih “Fixing a problem”.
2.Pada kotak sebelah kiri, pilih “Games, sound, and video problems”.
3.Pada kotak sebelah kanan, select “Games and Multimedia Troubleshooter”.
4.Klik pilihan yang menggambarkan permasalahan yang dihadapi kemudian klik Next. Ulangi langkah-langkah tersebut sampai permasalahan bisa terpecahkan. Gunakan tombol Back untuk mengulangi langkah terakhir.

Kasus:
Bagaimana mengetahui tipe dari VGA Card yang dimiliki.
Solusi:

1. Buka MS-DOS prompt. Pada Windows 95/98 dan Windows XP/NT 4.0, Klik menu Start, kemudian pilih Programs, dan klik menu MS-DOS Prompt atau Command Prompt yang tersedia. Pada Windows 3.x atau Windows NT versi sebelum 4.0, klik dua kali Main kemudian klik dua kali icon MS-DOS.
2. Setelah jendela MS-DOS sudah terbuka, ketik: Debug kemudian tekan tombol [Enter].
3. Setelah layar dari perintah debug sudah terbuka dengan indikator kursor yang muncul, maka ketikkan: D C000: 0010 dan kemudian tekan tombol [Enter].
4. Layar yang berisi angka hexadecimal akan muncul dengan format kode ASCII dan informasi yang muncul tersebut juga termasuk dari tipe dari VGA Card yang dimiliki.
5. Ketik: Q kemudian tekan tombol [Enter] untuk keluar dari program Debug.
6. Ketik Exit kemudian tekan tombol [Enter] untuk kembali ke sistem. operasi/Windows.

(Hal lain yang dapat dilakukan membuka casing komputer dan baca nama manufaktur yang tertera pada chipset atau IC yang ada pada VGA Card di motherboard).

Kasus:
Resolusi Layar monitor tidak stabil atau berubah-ubah. Setiap saat login ke Windows XP, resolusi layar monitor kembali ke ukuran besar dan untuk merubafanya ke bentuk normal harus mengubah secara manual. Nah, bagaimana caranya supaya pengaturan terhadap resolusi layar monitor tidak berubah-ubah.
Solusi:
Harus melakukan update terhadap VGA Card yang dimiliki karena kemungkinan besar driver VGA card yang dimiliki banyak file yang hilang atau corrupt. Untuk melakukan update bisa mengunjungi situs dari penyedia driver tersebut dan download versi terbaru. Untuk mengetahui nama manufaktur pembuat VGA card, bisa melakukan cara-vara berikut ini: pada menu Start >> klik Administrative Tools >> kemudian pilih Computer Management. Di bawah kategori System Tools, klik Device Manager. Klik tanda Plus (+) untuk menampilkan pilihan Display Adapter. Dari tampilan ini, Windows akan mencari driver yang sudah ter-update. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:

1.Ketika Device Manager dan tampilan Display Adapter muncul, klik kanan display adapter.
2.Pada menu kanan tersebut pilih Update Driver.
3.Kotak wizard Hardware Update akan muncul dan memberikan instruksi bagaimana cara untuk melakukan update driver.

Cara Membuat Partisi di USB Flashdisk

Ukuran flashdisk yang semakin besar membuat flashdisk memungkinkan untuk di partisi, dengan dibuat partisi, maka flashdisk tersebut dapat dibuat sebagai bootable sekaligus sebagai penyimpan file.
Secara default, Windows XP dan Vista mendeteksi flashdisk sebagai removable media dan mereka (Windows XP dan Vista) menganggap harddisk sebagai Fixed disk, sehingga kita harus merubah format flashdisk dari yang tadinya removable media ke fixed disk agar dapat di partisi sebab removable media tidak dapat dipartisi oleh windows.
Sebelumnya, saya menekankan bahwa cara di bawah ini mungin tidak bekerja pada flashdisk dengan merek2 tertentu dan saya menyarankan agar semua data yang ada di flashdisk di backup terlebih dahulu.

Langsung saja, ikuti petunjuk berikut:
1. Download software Lexar pada link berikut lexar tools dan kemudian ekstak di komputer anda. 2. Colokkan flashdisk ke komputer dan jalankan software lexar yang sudah diekstrak tadi.
3. Pilih opsi Flip Removable Bit
4. Kemudian cabut flashdisk dari komputer dan kemudian colokkan lagi. Sekarang flashdisk terdeteksi Windows sebagai fixed disk (bukan removable disk). Anda dapat mengeceknya dengan klik kanan pada flashdisk dan klik Properties.




Membuat Partisi di Flashdisk
Nah tadi format flashdisk sudah diubah ke fixed disk, sekarang kita buat partisinya.
1. Klik menu Start pada Windows, klik Run dan ketik diskmgmt.msc kemudian tekan Enter.
2. Akan muncul jendela Disk Management, dari situ klik kanan pada flashdisk anda seperti pada gambar di bawah yaitu USB(F:) dan klik Delete Partition.
3. Klik kanan flashdisk anda dan pilih New Partition
4. Pada New Partition Wizard, buat “Primary Partition” dan pastikan isian pada Partition Size harus lebih kecil daripada kapasitas flashdisk sebab akan disisakan untuk membuat partisi ke dua. Setelah itu klik Next
5. Pada Wizard berikutnya, berikan lokasi usb anda (nama) yang nantinya akan terbaca di Windows anda (Contoh: D, E, F, G) dan setelah itu format partisi yang telah dibuat ke FAT32.
6. Setelah partisi pertama selesai dibuat, anda bisa membuat partisi yang kedua dengan mengulangi cara no 3 sampai 5 pada kapasitas flashdisk yang masih tersisa
Nah jika sudah selesai membuat semua partisi di flashdisk, klik My Computer, dan  Windows telah mendeteksi partisi di flashdisk sebagai disk yang terpisah layaknya harddisk di komputer anda


Selamat Mencoba

mengatasi virus yang menyerang file exe

Hal ini terjadi di komputer saya dikantor, sebenarnya sudah banyak virus yang menginfeksi aplikasi executable (exe), tetapi baru kali mengalami sendiri dengan beberapa tekniknya juga baru tahu, padahal saya sudah menggunakan AntiVirus dan rutin mengupdatenya. Minimal tambah pengetahuan tentang teknik infeksi yang digunakan sehingga besok-besok lagi semoga tidak terulang.

Virus ini namanya services.exe ( mungkin banyak yang bernama seperti ini). Lokasinya di folder C:Windows dan C:\Windows\System32\0617152D (yang beratribut hidden sistem, atau folder sejenis yang dibuat secara acak) , sehingga tidak terlihat jika setting optionsnya tidak diubah. Juga menggandakan diri dengan nama lain. Ukurannya sangat kecil hanya 18 KB. Beberapa hal yang saya alami kemarin:

* Ketika ingin di close (Kill) melalui Process Explorer, tidak bisa. Termasuk juga mungkin Task Manager
* Otomatis menulis di registry, ketika kita hapus ( lewat aplikasi autorun ) maka otomatis menulis registry lagi (ini ciri khas virus pada umumnya )
* Ketika mau menjalankan autorun lagi (setelah ditutup), eh ternyata aplikasi langsung error dan ketika dijalankan ulang, tiba-tiba aplikasi autorun hilang (di delete oleh virus ini)
* Antivirus yang digunakan ( saya dengan AVG Free ) nggak jalan, begitu dijalankan sama, langsung error. Maka saya coba install ulang, ternyata filenya rusak. Saya coba lagi… eh sama seperti sebelumnya File Installer-nya malah hilang…
* Akhirnya saya hapus melalui boot CD, dan dicari file dengan ukuran sekitar 18 KB. Dan setelah selesai dan dilihat, ternyata sudah nggak ada lagi.
* Karena anti virusnya rusak, maka saya install ulang lagi. Ternyata ketika menjalankan file installernya tidak muncul apa-apa…. wah jangan-jangan… yaa ternyata benar, komputer kembali terinfeksi virus yang sama. Jadi harus hapus lagi dari Boot CD. Kemudian saya cari file installer antivirus yang berasal dari sumber lain.
* Virus ini juga menginfeksi / merusak aplikasi yang lain, seperti Comodo Firewall
* Kemarin walau sudah update AVG dengan data terakhir, ternyata juga belum bisa mendeteksi virus ini

Sebelumnya saya anggap virus ini biasa saja, hanya tekniknya yang menginfeksi file exe dan [sepertinya] tidak merubah ukurannya aslinya, hanya tanggalnya yang berubah membuat penasaran. Dan ternyata file installer yang ada di flasdisk juga terinfeksi ( terbukti ketika menginstall antivirus di komputer teman, nggak mau jalan dan ternyata malah terinfeksi). Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kita lebih berhati-hati.

Update ( 03 Oktober 2007 )
Sampai saat ini (artikel ini ditulis) virus ini sudah bisa terdeteksi oleh AVG AntiVirus (update terbaru, minimal 1 hari yg lalu), dan bisa di-heal. Tetapi hanya virus utamanya saja yang terdeteksi (services.exe), sedangkan file exe yang terinfeksi virus ini belum bisa terdeteksi. Hebatnya juga, virus ini bisa menginfeksi file exe, dan file yang terinfeksi sebagian bisa berjalan normal seperti tidak ada apa-apa. Tetapi virus ini menambah ukuran file sekitar 18-20 KB dan tanggal filenya ( time stamp) berubah ke tanggal saat file itu terinfeksi. Ini terbukti banyak file exe di flashdisk saya yang terinfeksi dan ketika dijalankan maka virus services.exe juga akan dihasilkan, tetapi karena Anti Virus sudah mendeteksi, virus bisa langsung di heal.

Jika ada rekan yang mempunyai waktu luang dan tertarik untuk membuat aplikasi untuk merestore file yang terinfeksi akan sangat bagus, karena saya lihat file exe sebenarnya masih utuh, hanya disusupi oleh virus ini. Untuk melihatnya bisa digunakan hex Editor, seperti Hexapad.

Mengetahui Perbedaan Virus, Trojan, Worm, Malware, Spyware, Backdoor

Banyak diantara kita yang lebih akrab dengan istilah virus komputer dari pada trojan, worm, malware, spyware dan sebagainya. Sering kita beranggapan kalau komputer sering error atau rusak pasti disebabkan oleh virus. Padahal belum tentu itu virus, Karena bisa juga disebabkan oleh trojan maupun worm yang sedang berjalan di komputer kita. Karena virus, trojan, worm dan program jahat lainnya sama-sama bisa mengacaukan system komputer kita.

Lalu apa perbedaan antara virus, trojan, worm, malware, spyware dan sebagainya itu?

Virus:

Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat dianalogikan dengan virus biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk hidup. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sekali.
Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat lunak komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer (terutama pada sistem operasi , seperti sistem operasi berbasis keluarga Windows (Windows 95, 98/98SE, NT, NT Server, 2000, 2000 Server, 2003, 2003 Server, XP Home Edition, XP Professional, XP Servicepack 1, XP Servicepack 2) bahkan GNU/Linux. Efek negatif virus komputer terutama adalah perbanyakan dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti CPU Time, penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% Virus adalah virus komputer berbasis sistim operasi Windows. Sisanya, 2% menyerang Linux/GNU (dan Unix, sebagai source dari Linux, tentunya), 1% menyerang Mac terutama Mac OS 9, Mac OS X (Tiger, Leopard). 2% lagi menyerang sistim operasi lain seperti FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System.
Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan menggunakan perangkat lunak antivirus. Jenis perangkat lunak ini dapat juga mendeteksi dan menghapus virus komputer, asalkan basis data virus komputer yang dimiliki oleh perangkat lunak antivirus telah mengandung kode untuk menghapus virus tersebut.
Contoh virusnya adalah Worm, Trojan, dll. Contoh antivirus yang bisa diandalkan dan menangkal virus adalah KasperSky, AVG, AntiVir, PCMAV, Norton, Norman, dan McAfee.

Worm :

Worm adalah jenis virus yang tidak menginfeksi program lainnya.
Ia membuat copy dirinya sendiri dan menginfeksi komputer lainnya (biasanya menggunakan hubungan jaringan) tetapi tidak mengkaitkan dirinya dengan program lainnya; akan tetapi sebuah worm dapat mengubah atau merusak file dan program.

Trojan :
Trojan adalah replika atau duplikat virus. Trojan dimasukan sebagai virus karena sifat program yang tidak diinginkan dan bekerja dengan sendirinya pada sebuah computer. Sifat trojan adalah mengkontrol computer secara otomatis. Misalnya computer yang dimasuki trojan email. Trojan dimasukan dalam RATS (remote access trojans) dimana sebuah computer dikontrol oleh program tertentu, bahkan beberapa trojan difungsikan membuka computer agar dapat dimasuki oleh computer dan diaccess dari jauh.

Backdoor :
Backdoor atau “pintu belakang”, dalam keamanan sistem komputer, merujuk kepada mekanisme yang dapat digunakan untuk mengakses sistem, aplikasi, atau jaringan, selain dari mekanisme yang umum digunakan (melalui proses logon atau proses autentikasi lainnya). Disebut juga sebagai back door.
Backdoor pada awalnya dibuat oleh para programer komputer sebagai mekanisme yang mengizinkan mereka untuk memperoleh akses khusus ke dalam program mereka, seringnya digunakan untuk membenarkan dan memperbaiki kode di dalam program yang mereka buat ketika sebuah crash akibat bug terjadi. Salah satu contoh dari pernyataan ini adalah ketika Kenneth Thompson (salah seorang pemrogram sistem operasi UNIX membuat sebuah program proses login pada tahun 1983 ketika memperoleh Turing Award), selain program login umum digunakan dalam sistem operasi UNIX dengan menggunakan bahasa pemrograman C, sehingga ia dapat mengakses sistem UNIX yang berjalan di dalam jaringan internal Bell Labs. Backdoor yang ia ciptakan itu melindungi dirinya dari pendeteksian dan pembuangan dari sistem, meskipun pengguna berhasil menemukannya, karena memang backdoor ini membuat dirinya sendiri kembali (melakukan rekompilasi sendiri).
Beberapa pengembang perangkat lunak menambahkan backdoor ke dalam program buatannya untuk tujuan merusak (atau tujuan yang mencurigakan). Sebagai contoh, sebuah backdoor dapat dimasukkan ke dalam kode di dalam sebuah situs belanja online (e-commerce) untuk mengizinkan pengembang tersebut memperoleh informasi mengenai transaksi yang terjadi antara pembeli dan penjual, termasuk di antaranya adalah kartu kredit.
Istilah backdoor sekarang digunakan oleh hacker-hacker untuk merujuk kepada mekanisme yang mengizinkan seorang peretas sistem dapat mengakses kembali sebuah sistem yang telah diserang sebelumnya tanpa harus mengulangi proses eksploitasi terhadap sistem atau jaringan tersebut, seperti yang ia lakukan pertama kali. Umumnya, setelah sebuah jaringan telah diserang dengan menggunakan exploit (terhadap sebuah kerawanan/vulnerability), seorang penyerang akan menutupi semua jejaknya di dalam sistem yang bersangkutan dengan memodifikasi berkas catatan sistem (log) atau menghapusnya, dan kemudian menginstalasikan sebuah backdoor yang berupa sebuah perangkat lunak khusus atau menambahkan sebuah akun pengguna yang memiliki hak akses sebagai administrator jaringan atau administrator sistem tersebut. Jika kemudian pemilik jaringan atau sistem tersebut menyadari bahwa sistemnya telah diserang, dan kemudian menutup semua kerawanan yang diketahui dalam sistemnya (tapi tidak mendeteksi adanya backdoor yang terinstalasi), penyerang yang sebelumnya masih akan dapat mengakses sistem yang bersangkutan, tanpa ketahuan oleh pemilik jaringan, apalagi setelah dirinya mendaftarkan diri sebagai pengguna yang sah di dalam sistem atau jaringan tersebut. Dengan memiliki hak sebagai administrator jaringan, ia pun dapat melakukan hal yang dapat merusak sistem atau menghilangkan data. Dalam kasus seperti di atas, cara yang umum digunakan adalah dengan melakukan instalasi ulang terhadap sistem atau jaringan, atau dengan melakukan restorasi dari cadangan/backup yang masih bersih dari backdoor.
Ada beberapa perangkat yang dapat digunakan untuk menginstalasikan backdoor, seperti halnya beberapa Trojan horse, tetapi yang populer adalah Netcat, yang dapat digunakan di dalam sistem operasi Windows ataupun UNIX.

Malware :
‘Malware” (Malicious Ware) adalah program komputer yang diciptakan dengan maksud dan tujuan utama mencari kelemahan software. Umumnya Malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating sistem.
Contoh dari malware adalah Virus, Worm, Wabbit, Keylogger, Browser Hijacker, Trojan Horse, Spyware, Backdoor, Dialer, Exploit dan rootkit .

Spyware :
Spyware adalah perangkat lunak yang mengumpulkan dan mengirim informasi tentang pengguna komputer tanpa diketahui oleh si pengguna itu.
Informasinya bisa yang tidak terlampau berbahaya seperti pola berkomputer, terutama berinternet, seseorang sampai yang berbahaya seperti nomor kartu kredit, PIN untuk perbankan elektronik (e-banking) dan password suatu account.
Informasi tentang pola berinternet, telah disebutkan, tidak terlampau berbahaya. Situs yang dikunjungi, informasi yang kerap dicari, obrolan di ruang chat akan dimata-matai oleh si spyware.
Selanjutnya, informasi itu digunakan untuk menampilkan iklan yang biasanya berupa jendela pop-up. Iklan itu berhubungan dengan kebiasaan seseorang berinternet. Misalnya kerap kali seseorang mencari informasi mengenai kamera digital. Jendela pop-up yang muncul akan menampilkan, misalnya situs yang berdagang kamera digital. Adware adalah istilah untuk spyware yang begini.
Penyebaran spyware mirip dengan Trojan. Contohnya, flashget. Ketika flashget yang dipakai belum diregister, flashget bertindak sebagai spyware. Coba saja hubungkan diri ke internet, jalankan flashget yang belum diregister, cuekin computer beberapa saat, pasti muncul jendela internet explorer yang menampilkan iklan suatu situs.
Untuk mengantisipasi Virus-virus komputer yang semakin mengganas, pastikan komputer anda selalu terproteksi dengan antivirus yang up to date.